Selasa, 26 April 2016

Tuhan Sahabat Sejati

Sahabat....
Tak selalu mengerti perasaanku tentang apa yang aku rasakan ketika salah satu mereka sedang asyik dengan halnya bersama seorang penyusup yang berusaha masuk ke dalam relung persahabatan telah terbingkai ini.
Tak kusalahkan sesiapa di sini. Namun hanya rasa kecewa sedikir berlebih 'tika kau asyik dengan penyusup gatal itu. 'ku hampir menangis melihat yang lain tidak sepertimu namun kau begitu kejam memamerkam segala apa yang membuatmu bahagia tapi hati seorang sahabat merasa menanggung maut batin tergores oleh pisau berkarat yang kau guratkan ke hati.
Berlebihan.....
Memang iya.. memang aku berlebihan. berlebihan menyayangi kalian hingga aku terlena jika tak selamanya sahabat paham atas apa yang kita pikirkan. Aku memang cengeng, cengeng dalam segala hal yang membuat aku merasa tak pantas lagi untuk dijadikan sahabat.
Sanggup...
Menang aku terlihat sanggup ketika sang penyusup masuk secara langsung menodai, mecoreng arang, menyampah, merusak kebahagiaan ini. Sangat sangup kututup luka ditengah kalian. Sanggup aku menghilangkan noda sang penyusup lewat candaan serta gurauanku. tapi di mana perasaanmu wahai penyusup melihat sahabat dari seseorang yang mungkin kau cintai merasa terganggu atas kedatanganmu ke dalam hidup kami?
Sangat berlebihan...
Biar... biar semua orang tahu aku tak punya sahabat sejak lahir. Tak punya sahabat hingga kini yang mampu mengerti kalau aku sepi. Kalau aku hidup tanpa saudara kandung di dunia ini. sangat ingin kurasakan hal indah punya saudar tempat berbagi kisah dan cerita, dapat aku berbagi suka dan dukaku. Setelah duka tak punya saudara selesai kulanjutkan mencari kalian sahabat. Yang kuharap kalian bisa kujadikan tempat berbagi kisah dan cerita. Namun apa jadinya. kalian juga malah menambah duka secara tidak langsung kepadaku. Inilah mungkin sebab musabab keluarnya jiwa individualisku. 
Sabar...
Memang ini kuncinya.sabar akan keadaan yang memang Tuhan beri untukku. Sabar atas orang-orang yang aku tak tahu tulus tidaknya berjalan bersamaku.. 
Labuhkan dirimu padaNya......
Mungkin ini tepat agar hati senantiasa bersih dari pikiran kotor, tepat bagi melanjutkan perjuangan bersama di jalan yang baik.

Kelak aku akan sendiri jua..
Di alam yang telah Ia pilihkan bagiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar